Tuesday, July 9, 2013
Beban di tanah kelahiran
12:02 AM
No comments
Semakin
hari setelah aku meninggalkan kota Solo, semakin futur terasa. Dulu semasa
kuliah di Solo, kurva iman naik dan
turun seperti track muncak di gunung. Ada kalanya turun pas kecapean gara-gara
banyak kegiatan, tapi ada kalanya juga naik pas merasa tiada upaya yang belum
banyak dilakukan. Adakalanya melakukan
banyak kemaksiatan, tapi adakalanya juga merasa cukup puas dengan kebaikan yang
telah dilakukan. Kenangan itu, membuat diriku kangen kapan kondisiku bisa kembali
seperti saat di solo lagi.
Bukan
nya pingin kufur seh.. tapi 180 derajat dech.. kondisiku saat ini parah
banged.. Kalau di buat kurva iman yah, Suer...perusahaanku bakal bangkrut.
Kenapa tidak ? Kurva menunjukan penurunan drastis sampai kebawah yang tiada
ujungnya. Tiada naik ataupun stabil di koordinat iman tertentu, hanya turun
teroos sampe jatoh..glabruk..
Dulu
sholat 5 waktu hampir selalu bisa berjamaah dan gak lupa sunnahnya. Kalaupun
telat pasti mampir ke mesjid yang masih ada jamaahnya. Kalaupun jamaahnya habiz
ada teman yang siap mbantu menjadi jamaah kita. Tapi di Kendal ini, terasa
menjadi lebih susah untuk khusuk berjamaah. Untuk nyuri-nyuri sunah juga begitu
sulit. Hmms.. Apa di Kota ini banyak sekali fitnah dunia ya? Sehingga untuk
mencari keistiqomahan di jalan Nya begitu sulit dibanding di kota Solo.
Dulu
merasa tentram ketika melihat banyak akhwat berkerudung besar, sekarang
boro-boro jadi tentram. Perasaan ini terasa panas aek.. isinya kok cowek-cowek
pengumbar syahwat, kalaupun berkerudung itupun kecil. Sekali menemukan yang
berkerudung besar itu juga sudah tua..hehee..
Apalagi
pernah denger seorang wanita yang ngakunya kader ormas keagamaan tertentu. Dia
curhat disampingku.. “Idiihh.. cewek-cewek kerudunge besar-besar tapi belum
tentu hatinya baik, sukanya melihat sinis cowek-cowek berkerudung kecil..
Mending kerudung kecil apa adanya yang penting nyaman” . Wuihhh.... Gae geram
ae tu cowek, Kalau gak menjaga kehormatan wanita udah tak ciumm tuh..hehe.. mbok
kalau belum sanggup menjadikan dirinya terhormat mending diam saja, jangan
malah tidak menghormati orang lain yang masih mencoba menjaga kehormataannya.
Mau
bersikap netral saja begitu sulit, dulu di solo begitu banyak rekan yang
menghormati perbedaan baik cara pandang, action dalam berbuat, pola pikir
dll, asalkan mereka tidak mengganggu
kepentingan orang lain seh.. tapi disini.. huft .. isinya ghibah ajee..
boro-boro temen bahkan keluarga sampe
dijadikan sasaran empuk. Sedih juga.. teman yang dulunya tempat share
sekarang menjadi sebuah tema yang tetap panas di perbincangkan, walaupun dia
tau bahwa dia orang pernah berjasa padanya tapi tetep aje semua seakan hilang
dengan mudahnya.
Hmms..
Bingung-bingung ku memikirnya.. mau berikan nasehat dirasani sok suci .. mau
ikut ngomeng jelas tau itu dosa.. makanya yang bisa kulakukan hanya diam dan
menunjukan ketidak srekan dengan apa yang mereka lakukan.
Walaupun
gak semua orang seperti yang ku bicarakan diatas. Tapi suasananya tetap saja
beda dengan Solo. Yah syukuri aje.. Alkhamdulillah Sekarang banyak juga orang
baik di Kendal yang berseleweran kesana
dan kemari. Ngaji kesana-kemari. Yang tidak fanatik dengan “merek” keislaman
tertentu. Dan saya rasa perubahan ini sudah banyak di temukan di kota
kelahiranku ini. Semoga saja saya bisa bertemu dan menjalin persaudaraan dengan
mereka nantinya sehingga kegundahanku ini segera teratasi. . Amien
As
we knows that “every bodys are different” We can’t give a judgment to someone by using our opion. But
we should to thinked again by using the mind
and the heart also based on the source.
Likely
a coin ; both of the side represent of the mind and the heart.
Monday, July 8, 2013
dream place
11:40 PM
No comments
Idiiiehh gregetaann deh negara ini. Kapan aku bisa segera
kesono ya? Bukan nya gak mencintai negara sendiri yang penuh masalah. Tapi
sumpah aku kagum banged ma negara satu ini. Yap, negara yang ku maksud adalah
Jepang. Dimana orang-orangnya sangat berpikiran maju tetapi tetap menjaga
budaya negri. Dimana negri yang penuh dengan ide dan sanggup membuat orang lain
berkata “WOWW”.
Bener saja. Anak mudanya aja sangat mandiri dan ulet. Dimana di usia smp saja mereka sudah terbiasa
bekerja keras mencari uang guna memenuhi kebutuhan nya. Jadi saat dewasa mereka
sudah terbiasa menghadapi masalah dengan kemampuannya sendiri. Berbeda dengan
kaum muda negri Indnesia yang sangatlah terbiasa hidup manja atau terbiasa
nyadong orang tua.
Bukti kekreatifan orang jepang adalah dengan karya-karya nya
yang sudah GO INTERNASIONAL, seperti Anime dan lagu-lagu jepang yang keren
serta gaya harajuku nya yang sudah populer di kalangan dunia.
Sedangkan jika di negri sendiri boro-boro go internasional.
Wong gak ada yang patut dibanggain selain korupsinya,,hahaa... piss pak
presiden.. Maklumlah sebagai warga negara aku bosen banged melihat televisi.
Nonton berita isinya kasus korupsi, Ganti chanel isinya Gosip. Yah paling
mentok sinetron remaja yang isinya cinta-cintaan mulu.. Kapan bisa maju kalo
generasinya kya gitu terus, Gak ada perubahan. Musiknya aja banyak galau
nya..hahaa... Blas gak ada semangatnya. Kalau di bandingin dengan Jepang. Ya
kaya Si Buta dengan Ultramen. Si Butanya masih binging nyari arah sedang
ultramennya sudah berubah menjadi manusia super.
Ketika wanita jepang sudah keren kya scandal band, eih cowok
indonesia masih melow kangen band. Duh aduh..Behh.. mending tutupan muka deh
pake topeng power ranger..hehe
Aih.. Udahlah perbandingan nya.. ntar tambah kelihatan jelas
keburukan negri Indonesia ini.. Alahkah lucunya negri, bila warga nya malah pada njelek-njelekin negri
kelahiran nya sendiri..hehee
Lah sekarang intinya bagaimana cara agar aku bisa nyangsang
ke Jepang. Ngumpulin uang jelas susah dan lama..hehe..tau ndiri bayaran guru
berapa. Mau nyari beasiswa juga susah, gak ada kesempatan, bahkan kalo jadi TKI
pun masih terkendala dengan birokrasi yang njlimet di negri ini.
Capek dech,,
Yah sambil berdoa saja.. Kali-kali dapat warisan ndadak dari
nenek moyang . Atau menang undian
berhadiah..hehee.. masak ngarep naruto yang datang njemput, yah jelas gak
mungkinlah..
Untuk sementara keinginannya di handle aja. Toh masih bisa
datang di acara J-fest yang sering di adain di beberapa kota di Indonesia,
Pokoe tunggu aku kesana ya Jepang.. hihiii
Ratapan Nasib
11:22 PM
No comments
Mencoba
menuangkan perasaan hati yang kian tak menentu. Penat terasa diri ini smakin
tidak berharga. Gimana tidak.. Umur dah 23 tahun. Gak pantas dibilang anak ABG
lagi kan.. L Sedih mikirnya sampe jam berapa ini ? wuih.. melihat jam dinding
ternyata dah jam 02.15 pagi, padahal aku dah mapan di tempat tidur dari jam
08.00 malam. Aaaaahhhhh....Aku benar-benar gak bisa tidur. Bukan gara-gara
jatuh cinta kayak lirik lagunya sabrina “imsonia”.. Tapi mikir kenapa sampe
saat ini aku belum bisa mandiri. Masih tinggal di rumah orang tua; masih
makan minta orang tua; kalau kata shikamaru “sungguh merepotkan”
Benar saja ketika mantan kekasihku memutuskan aku untuk
tidak jadi menikah. Yah.. mungkin dia gak siap dengan kondisi ku ini.
Hidup dengan gaji dibawah UMR dan mengabdi pada negara sampe waktu yang belum
bisa dipastikan. Hmms..Walaupun banyak orang mengakui betapa mulia profesi guru
itu, yah tapi logis bila aku di campakan begitu saja. Mana mungkin seorang
istri mau hanya disuruh sabar terus tanpa dipenuhi kebutuhannya..
Pertanyaannya..Sabar mau sampe kapan mas...? Klekepp... Orang-orang selalu bicara
bahwa guru itu hebat, mulia tapi kenyataannya ya gini. Gak ada apresiasi yang
pantas untuknya.
Benci-benci aku dengan kondisi ini.. Ditambah lagi aku type
orang introvert . Yang banyak orang tidak mengerti dengan pola dan keinginan
ku. Yah.. karakter pendiam yang tak bisa dengan tegas berbicara dengan orang,
karena masih terikat dengan rasa ewuh pekewuhnya yang berlebih.Selalu bekerja
dibalik layar sehingga banyak dimanfaatkan oleh orang-orang ekstro yang lebih
sedikit kerja di banding bicaranya.
Hufh.... Jujur aku gak pingin ngeluh.. tapi kalau aku gak
memikirkan solusinya tetap saja masalahku akan berulang terus dalam
kehidupanku. Memang benar hidup memang tak semulus paha cherybelle. Kita harus
berjuang didalamnya agar berhasil menjadi orang yang sukses. Tuhan.. Maafkan
aku atas kelemahanku ini, hamba hanya manusia nan lemah dan penuh dosa. Bapake,
Ibue maafkan aku juga gak bisa memberi kalian apa-apa atas jasa yang telah
kalian curahkan padaku. Maafkan bila belum bisa menjadi anak yang membanggakan
bagi kalian. Teman-teman maafkan aku bila selama ini aku hanya merepotkan
kalian, gak bisa membantu lebih ketika kalian dalam kesulitan.
Harapanku selama ini seakan terkubur sudah dengan kondisi saat
ini.. jadi kayak orang cengeng ya.. mau menikah malah ditinggal kekasih,
nerusin s2 gak ada waktu karena sibuk memikirkan siswa-siswaku, membuat
kampoeng yatim juga gagal sudah karena suksespun belum diraih, bahkan pingin
membeli kamera CLR pun yang murah kudu nabung hing bertahun-tahun dulu
gara-gara penghasilan yang habis hanya untuk uang bensin perbulan. :’(
Moga banyak orang yang tidak seperti dengan kondisiku ini. Hidup
dengan layak mencapai apa yang diharapkan. Cinta, Karir dan Cita bisa didapat
mulus kayak jalan tol.. Berdoa juga agar aku segera menemukan solusi dari
kondisiku saat ini. Yah..mungkin kali ini angga saja jalan tol ku masih dalam
proses perbaikan agar saat dipakai bisa digunakan dengan mulus , nyaman dan
penuh kebarokahan.
Life always change everydays.. We dont know what will going
on to us 1 second later. It’s just always keep the spirit dan try to increases
the effort more.
Monday, March 11, 2013
Jalan Cinta Kehidupanku
6:18 AM
No comments
Januari 2013 ku mantapkan hati untuk menjadi seorang pendidik alias guru. Awal nya seh iseng agar gak dipandang sebagai seorang pengangguran di kampung. Tapi lama kelamaan seperti ada ikatan yang akhirnya ku temukan. Ikatan yang kuat seperti keluarga yang saling membutuhkan. Layaknya orangtua yang mempunyai anak yang harus di sayangi ataupun orangtua yang selalu rindu polah anaknya. Bagiku aneh saja ketika orang yang “cuek “ seperti aku harus tiba-tiba menjadi seorang yang dituntut harus memperhatikan polah anak-anak di sekitarku. Baik yang rame, pendiem, manja, sok tahu, tukang onar dan rasa nano-nano lainnya.
Dulu saat SMP aku pernah antipati kepada guru. Karena banyak
guru yang mengajar dengan seenaknya. Ku pikir toh tanpa adanya guru aku masih
bisa belajar sendiri di rumah. Dengan bebas santai dan gak ada orang yang sok
memberi tahu. Bahkan aku sempat mengutuk agar aku gak menjadi guru . Tapi
sekarang semua berbalik, aku malah menjadi guru. Mungkin beginilah cara takdir
bertindak, kita tiada akan tahu jalannya. Kita hanya bisa menerima dan
mensyukurinya.
Sekarang aku mengerti kenapa banyak orang memuji para guru. Karena
kemuliaan nya tak pantas di nilai dengan harta atau materi. Gimana tidak..
Kesedihan siswanya adalah kesedihannya, kegembiraan siswanya adalah kebahagian untuknya. Sosok dimana dia
dituntut harus bisa menjadi berbagai macam profesi sekaligus, Dia menjadi
penghibur lara ketika siswanya menangis, Dia menjadi Hakim ketika siswanya
berkelahi, Dia menjadi manajer untuk mencari pengajaran yang cocok untuk
perkembangan siswanya, Dia menjadi motivator ketika ada siswa yang males, Dia
menjadi Polisi ketika ada siswanya yang bandel, Dia menjadi psikolog ketika siswanya ada
masalah, Dia menjadi Dokter ketika siswanya terluka, bahkan Dia rela menjadi
pembantu ketika siswanya pipis di celana. Yah dulu seh anggapanku pujian itu hanya gaya hiperbola semata. Tapi setelah
kurasakan semuanya, memang begitu adanya. Padahal belum tentu pula di kala
dewasa anak didiknya masih ingat dengan jasanya.
Tapi di planet ini banyak juga orang yang tiada secuilpun
menaruh penghargaan pada guru. Pernah ku dengar selama hidup, ketika ada teman
yang gak sopan menyela guru seenaknya. “Ku bebas donk berbuat seenaknya, Guru
itu kan dah aku bayar dari SPP jadi gak berhak dia memarahiku” . Hmms..
sekarang baru bisa angguk-angguk kepala bahwa begitu sakit celaan itu menukik
di relung jiwa.. Padahal perlu di
ketahui kalau ukuran untuk menjadi guru itu dinilai dengan materi, pastilah
banyak guru yang keluar. Karena sangatlah sedikit dengan apa yang telah dia
korbankan. Apalagi guru Wiyata bakti atau honorer yang gajinya bisa di hitung
dengan ongkos bensin sebulan. :’(
hiiiihiiii (nangis) ... sabar .. sabar.. sisa balasan nya ada di tangan
Allah Azza Wajalla... Ikhlas saja sekarang... berharap cepet naik gaji..hehee
Harapanku, semoga jalan yang ku tempuh kali ini mendapat
ridho Illahi dan menjadi penambah amal-amalku yang tiada di sangka-sangka.
Menjadi guru low profile yang bisa menginspire
siswa-siswaku, Menjadi alat pengantar untuk kesuksesan siswa-siswaku.
Menjadi pendidik penelur generasi peradban yang baik. Dan Hidup indah dengan
kepolosan tingkah siswa-siswaku yang tiada pernah ada kebosanan. Inilah jalan hidup yang menjadi pemanis dengan
cara pandang seorang guru .
Subscribe to:
Posts (Atom)